Jumat, 09 Desember 2011

Otak Otomatis Vs Otak yang Berpikir


Pada sebuah acara pesta dirumah teman, ditengah meja ada piring besar berisi kacang. Setiap tamu yang datang sambil menunggu acara memakan kacang terus menerus. Walaupun makanan yang enak nanti datang dan kacang tidak baik karena membuat kenyang sebelumnya dan tidak sehat, tetap saja semua memakannya. Salah seorang tamu, tiba2 mengambil piring kacang itu dan memasukkan kedalam dapur sehingga tidak ada yang bisa mengambil lagi. Menariknya, teman2 yang lain malah merasa lega, dan berterimakasih padanya.


Hasil riset menunjukkan bahwa manusia sangat mudah terpengaruh oleh keadaan yang ada disekelilingnya. Bila ada buah mangga di kulkas tidak ada yang mau memakan, tapi kalau sudah dikupas dipotong2 ditaruh dimeja makan, sebentar habis. Kalau ada popcorn disamping sambil menonton, berapa banyakpun akan habis.


Manusia memiliki dua cara berpikir: Automatic, dan Thinking brain. Automatic brain: Otak kita ini secara otomatis meresponse sesuatu tanpa berpikir, ada makanan enak kita makan terus, ada wanita cantik atau lekaki setampan F4, kita menoleh terus, badan kita gatal langsung kita garuk. Semua ini kita kerjakan “tanpa berpikir”. Sebaliknya kalau anda ditanya 115 x 27 berapa, nah anda mulai memakai Thinking brain.

Kita lebih mudah terpengaruh oleh Automatic brain kita, yang mengandung unsur intuisi, perasaan, perkiraan, dan bertemperamen. Sementara Thinking brain kita sering terlambat atau mengalah pada Automatic brain kita.

Oleh sebab itu kita mempercepat jam tangan kita dengan 15 menit, supaya begitu kita merasa terlambat, kita segera tergesa gesa. Padahal Thinking brain kita sebenarnya mampu mencerna waktu perjalanan dengan baik, tetapi lebih mudah untuk merasa terkejut dan segera tergopoh gopoh daripada harus berpikir dengan cermat.

Quiz yang saya post pada Wall kemarin:

1. Bila harga jas mahal dan dasi murah adalah 110 $, dan beda harga antara keduanya adalah 100 $, berapa harga dasi?

2. Bilamana 5 orang dalam 5 menit dapat membuat 5 boneka, berapa lama waktu dibutuhkan untuk 100 orang membuat 100 boneka?

3. Bila ada jamur didalam gelas, setiap hari volumenya lipat dua, dan pada hari ke 22 gelas penuh, pada hari keberapakah gelas terisi setengahnya?

Bila diminta menjawab dengan cepat, pada umumnya orang memakai Automatic brain nya dan menjawab dasinya 10 $, waktunya membuat boneka 100 menit, dan jamur mencapai setengah gelas pada saat 11 hari. Tetapi kalau anda hitung dengan benar, anak SMA pun (atau SMP?) bisa menghitung bahwa sebenarnya yang benar adalah 5 $, 5 menit dan 21 hari. Haha, jadi bila anda salah, anda normal, sebaliknya kalau anda benar tidak perlu merasa bangga dan meminta hadiah, haha.

Kalau kita berbicara dengan bahasa induk kita, Bahasa Indonesia, maka kita memakai Automatic brain, tetapi kalau harus memberi selamat dalam Bahasa Inggris, kita harus berpikir sambil bicara, nah itulah Thinking brain kita.

Perperangan antara Automatic brain dengan Thinking brain terjadi pada saat weker anda berdering pada pukul lima pagi, dan anda matikan sebentar, untuk sedikit tidur lebih panjang. Snooze 10 menit, bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi, dan akhirnya bangun pada jam enam.

Dengan mengetahui perbedaan ini kita bisa lebih jernih untuk menyusun strategi tindakan kita untuk keuntungan kita sendiri. Pemanfaatan Automatic brain: Makanlah dengan piring yang lebih kecil dan porsi yang lebih sedikit, jauhkan cokelat Lind yang enak itu dari ranjang kita, tempatkan banyak buku dan agenda kerja anda disebelah ranjang. Sebaliknya untuk mengambil keputusan penting, kita jangan terlalu mudah memutuskan, pakailah Thinking brain sebelum mengambil keputusan.


Dipetik dari buku “Nudge”, Automatic System dan Reflective System.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 motivasi-sucsess Design By Yoedha Wibowo.